Edisi online Circulation pada tanggal 10 Januari 2011, seorang peneliti dari Emory University melaporkan bahwa para remaja yang mengonsumsi makanan dan juga minuman manis menunjukkan tanda-tanda fisik bahwa mereka mempunyai resiko tinggi terkena penyakit jantung saat dewasa nantinya. Lebih lanjut peneliti mengemukakan bahwa di antara 2.157 remaja yang ikut berpatisipasi dalam
National Health and Nutrition Examination Survey, jumlah rata-rata dari tambahan gula yang dikonsumsi per harinya adalah 119 gram (476 kalori), dimana 21,4 persen dari keseluruhan kalori dikonsumsi oleh para remaja ini per harinya.
Jean Welsh, pemimpin dari para peneliti dan juga seorang cendikiawan postdoctoral berkata, bahwa kita harus menjaga kadar gula yang kita konsumsi. Kesadaran akan efek negatif dari penambahan gula tersebut dapat membantu orang-orang, terutama remaja, mengurangi jumlah gula yang mereka konsumsi.
Tim peneliti Welsh menemukan bahwa para remaja yang banyak mengonsumsi gula mempunyai 9 persen level
kolestrol LDL (kolesterol jahat) lebih tinggi, dan 10 persen level
triglyceride (tipe lain dari lemak darah) lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang hanya mengonsumsi sedikit gula.
Sementara itu, peneliti juga menemukan bahwa para remaja yang mengonsumsi gula dalam jumlah besar menunjukkan perlawanan terhadap insulin, yang dapat menyebabkan diabetes dan memiliki resiko yang terkait dengan
penyakit jantung.
The American Heart Association telah merekomendasikan batas maksimal yang dapat dikonsumsi, hal ini berdasarkan pada jumlah kalori yang dibutuhkan pada masing-masing individu. Untuk para wanita (termasuk para remaja) dibatasi mengonsumsi gula tidak lebih dari 100 kalori per hari, dan untuk pria kebanyakan, dibatasi untuk mengonsumsi gula tidak lebih dari 150 kalori.
Untuk itu, maka dari sekarang
sebaiknya kita mulai memperhatikan resiko penyakit jantung sejak dini saat mengonsumsi makanan yang mengandung gula. Hal ini dapat menjadi usaha awal untuk mencegah para remaja tumbuh menjadi orang dewasa dengan penyakit diabetes atau penyakit jantung.
sumber